Save Maryam adalah satu pembohongan

Baru-baru ini hebah video Save Maryam di facebook. Ramai yang like dan share video ni. First time aku tengok memang terkejut dan tak sangka boleh jadi macam tu kat Indonesia. Timbul rasa curiga, lagipun bukan susah nak tahu apa-apa fakta dalam zaman internet ni. Taip je nak tahu pasal apa terus keluar jawapannya.

Menurut video ini seramai 2 juta muslim di Indonesia murtad kepada agama kristian setiap tahun. Menjelang tahun 2035, Indonesia tidak lagi menjadi negara berpopulasi umat Islam terbesar, diganti oleh penganut kristian. Oleh yang demikian, mereka menganjurkan program-program yang berusaha untuk membendung gelombang murtad ini. Mereka memerlukan dana sebanyak USD2 juta. Mmm.. betul ke diaorang nak gunakan duit tu untuk pembangunan Islam atau masuk poket sendiri. Kalau diselidik video tu baik-baik ada beberapa penipuan yang jelas.

Petikan daripada sumber asal SINI
_________________________________________________________________________________

Ada sebuah lembaga karitas bernama Mercy Mission World (MMW) yang mengorganisir proyek bernama “Save Maryam”. Pada tanggal 21 Juli 2012, mereka mengupload dan menyebarkan video dengan judul “Save Maryam” ke Youtube dan mengajak semua orang di seluruh dunia peduli terhadap masalah pemurtadan di Indonesia dan mengajak mereka memberikan donasi kepada lembaga tersebut. Mereka menggunakan sistem viral melalui internet dengan harapan dapat mengumpulkan donasi total yang berjumlah US$ 2,000,000 (USD 2 Juta). Lembaga ini beralamat di: P.O. Box 18776, London, E6 3AE, United Kingdom.

Bukti Pertama

Guna memperjelas video campaign-nya, pada tanggal 25 Juli 2012 MMW mengeluarkan press release yang memuat data statistik tentang jumlah rata-rata Muslim Indonesia per tahun yang pindah agama masuk Kristen, yakni 2.014.837 orang, berdasarkan himpunan data dari tahun 2000 sampai 2009. MMW memakai data yang klaimnya berasal dari 4 sumber: World Harvest, Secretbelievers, International Crisis Group (ICG), dan Departemen Agama RI.

Tapi saya ragu terhadap data statistik yang diajukan Save Maryam. Angka 2.014.837 adalah angka yang fantastis! Secara angka sungguh tidak wajar, jauh dari data resmi Sensus Penduduk yang dikeluarkan oleh BPS (Biro Pusat Statistik), dengan fakta berikut ini:


Rata-rata pertumbuhan setiap tahunnya (2000-2010):
Total = (237.641.326 – 201.241.999) / 10 = 3.639.933
Islam = (207.176.162 – 177.528.772) / 10 =  2.964.739
Protestan = (16.528.513 – 11.820.075) / 10 =  470.844
Katolik = (6.907.873 – 6.134.902) / 10 =  77.297
Kristen (Protestan + Katolik) = (470.844 + 77.297) =  548.141

Dari tahun 2000 ke 2010, total populasi Indonesia mengalami peningkatan sebesar 3.639.933 per tahun, dimana dalam periode tersebut:

Populasi umat Islam meningkat = 2.964.739 per tahun.
Populasi umat Kristen meningkat = 548,141 per tahun.
Jika total pemeluk agama Kristen meningkat 548,141 per tahun, bagaimana mungkin ada 2 Juta umat Islam murtad setiap tahunnya? Dan dari 548,141 itu, persentase terbesar tentu saja berasal dari pertambahan alamiah (angka kelahiran). Jadi, pertambahan tahunan yang berasal dari perpindahan dari agama lain bahkan lebih kecil lagi.

Jadi, klaim proyek Save Maryam bahwa 2 juta Muslim Indonesia pindah agama, masuk Kristen, per tahun, sesungguhnya cuma sebuah dusta. Jika mereka berani membesar-besarkan fakta-fakta yang eksak, bagaimana saya dapat percaya bahwa mereka tidak membesar-besarkan fakta-fakta lainnya?

Angka 2 juta yang bombastis itu saya kuatirkan bisa menyulut bibit-bibit xenophobic, yakni kebencian antar warga yang berlebihan. Kebencian yang seharusnya tidak perlu terjadi, karena kenyataannya tidaklah se-fantastis itu angkanya. Yang pada akhirnya kita akan terjebak pada upaya yang kontraprodukif dalam upaya membangun negeri ini. Semangat membangun negeri disusupi dengan semangat saling curiga tingkat tinggi, karena terjadi gap atau benturan yang keras dengan saudara-saudara yang beraliran berbeda. Konflik horisontal semakin meluas.

Bukti Kedua

Mereka meng-klaim di dalam video ini bahwa data yang mereka peroleh bersumber dari International Crisis Group 2012. Faktanya bila Anda pause video tersebut pada menit ke 00:36, Anda akan melihat bagaimana surat itu cuma dibuat-buat. Pada kepala surat tertulis “International Crisis Group”, tetapi jika Anda melihat tanggal di sebelah kiri di bawah tulisan “Public Briefing”, tertulis: “Jakarta/Brussels, 24 November 2012”. Lha saya menulis jurnal ini saja masih di bulan Juli 2012. So, how a letter could be produced for a meeting that is taking place in the future (November 2012)?

Bukti Ketiga

Dalam press release MMW itu ditulis bahwa gerakan mereka sudah didahului riset yang intensif dan ekstensif dengan melibatkan banyak pihak di Indonesia, yakni alim ulama, profesor muslim, wartawan, aktivis muslim, anggota komite masjid, usahawan, dan ummah. Dikatakan bahwa mereka semua melihat bahwa memang sedang terjadi pemurtadan umat Muslim di Indonesia dalam jumlah besar. Mereka juga menyatakan bahwa gerakan mereka untuk mencegah Kristenisasi ini dijalankan dengan kerja sama dengan organisasi Muhammadiyah. Benarkah?

Pada kenyataannya tidak ada official information dari pengurus besar Muhammadiyah di Indonesia seputar kerjasamanya dengan MMW untuk proyek Save Maryam ini. Bahkan Ketua Umum PP Muhammadiyah DIn Syamsudin ketika dikonfirmasi via twitter, beliau menjawab tidak tahu menahu soal ini.

Press release MMW itu ditutup dengan kutipan teks dari Surat Al-Anfal ayat 46, yang mereka tafsirkan: “Jangan berdebat di antaramu sendiri, yang mengakibatkan strategimu gagal dan kekuatanmu menyusut.” Ya, tampaknya MMW menghendaki proyek “Save Maryam” dijalankan tanpa kompromi, tanpa dialog, tanpa debat, dan umat Muslim di seluruh dunia (bukan hanya Indonesia) diminta untuk ikut saja, tanpa terpecah-belah. Sehingga pengumpulan dana berjalan lancar.

Anda-pun juga sepantasnya curiga terhadap kegiatannya yang kelihatannya baik namun dibungkus dengan kebohongan-kebohongan.

Pemurtad memang nyata terjadi dimana-mana, bukan hanya di Indonesia, di negara lain juga terjadi. Namun kenyataannya angkanya kecil. Begitu juga sebaliknya yang berpindah agama dari Kristen ke Islam, atau ke agama lain. Itu juga terjadi. Saya baca ada media Kristen yang juga mengeluhkan umatnya yang meng-konvert agamanya ke agama lain. Di masjid raya di tempat saya tinggal di setiap malam minggunya selalu saja ada prosesi beberapa Maria yang menjadi Maryam. Jadi, soal perpindahan agama bukan masalah umat Islam saja. Namun demikian, kami umat Islam tetap menganggap bahwa pemurtadan adalah masalah yang serius.

Saya sendiri bertanya, mengapa lembaga asing seperti MMW itu mau ikut campur mengurusi kehidupan umat Muslim Indonesia. Tentu siapapun boleh peduli pada umat Muslim Indonesia, sama seperti Barat juga boleh peduli pada umat Kristen di Indonesia. Tapi, yang saya lihat sebagai persoalannya adalah proyek Save Maryam bisa dikatakan terlalu jauh mencampuri kehidupan umat Muslim Indonesia. Dengan dana sebesar ini, para pelaksana proyek Save Maryam bisa leluasa melakukan apa saja di Indonesia, atau malah tidak melakukan hal apapun setelah mengantongi dana besar itu, seperti kasus Kony 2012 yang saya singgung di atas.

_________________________________________________________________________________

Lepas baca artikel ni baru aku sedar, kemungkinan projek Save Maryam ni sebenarnya adalah satu lagi taktik scam yang mahu menipu duit orang. Wallahua'lam..
Share:

Tiada ulasan:

Catat Ulasan